1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis
(hypo = sebelim; yhesisi = pernyataan, pendapat) adalah suatu
pernyataan yang pada waktu diungkaokan belum diketahui kebenarannya,
tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis
memungkinkan untuk menghubungkan teori dengan pengamatan, atau
pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan tentang
harapan peneliti mengenai hubungan –hubungan antara variable-variabel
didalam persoalan. Dengan dmikian hipotesis ini memberikan arah pada
penelitian yang harus dilakuakn oleh peneliti.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Hiotesis itu adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
2. Cara Merumuskan Hipotesis
Cara
merumuskan Hipotesis ialah dengan tahapan sebagai berikut:
- Rumuskan Hipotesis penelitian,
- Hipotesis Operasional, dan
- Hipotesis Statistik.
Hipotesis
penelitian
Hipotesis
penelitian ialah Hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat.
Contoh:
- Ada
hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja pegawai
- Ada
hubungan antara promosi dan volume penjualan
Hipotesis
operasional (1)
Hipotesis
operasional ialah mendefinisikan Hipotesis secara operasional variable-variabel
yang ada didalamnya agar dapat dioperasionalisasikan.
Misalnya
“gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan sebagai cara memberikan instruksi
terhadap bawahan.
Kinerja
pegawai dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan.
Hipotesis
operasional (2)
Hipotesis operasional
dijadikan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0 yang bersifat netral dan Hipotesis 1
yang bersifat tidak netral Maka bunyi Hipotesisnya:
H0: Tidak
ada hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan
H1: Ada
hubungan antara cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi –
rendahnya pemasukan perusahaan.
Hipotesis
statistik
Hipotesis
statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk
angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.
Dalam contoh
ini asumsi kenaikan pemasukan sebesar 30%, maka Hipotesisnya berbunyi sebagai
berikut:
- H0: P = 0,3
- H1: P =! 0,3
Ciri-Ciri Hipotesis yang Baik. Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
1) Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
2) Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
5) Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
4. Macam-macam Hipotesis
Jenis-jenis Hipotesis Penelitian. Berdasarkan tiga macam masalah
penelitian tadi,maka ada tiga macam hipotesis penelitian (Hipotesis
Alternatif),yaitu:
a. Hipotesis Deskriptif
Yaitu hipotesis yang tidak membandingkan
dan menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk
menentukan titik peluang, hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan
taksiran (estimatif).
Contoh: gaya mengajar dosen statistik
mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal.
Hipotesis deskriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik,bentuk rumusan hipotesis deskriptif lengkap ialah ”Terdapat perbedaan antara titk taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha)”.
Hipotesis deskriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik,bentuk rumusan hipotesis deskriptif lengkap ialah ”Terdapat perbedaan antara titk taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha)”.
b. Hipotesis Komparatif
Dirumuskan untuk memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat membedakan.
Contoh: ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dengan lulusan SMU Y, yaitu lulusan pondok pesantren X lebih baik dari pada lulusan SMU Y.
Contoh: ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dengan lulusan SMU Y, yaitu lulusan pondok pesantren X lebih baik dari pada lulusan SMU Y.
c. Hipotesis Asosiatif
Dirumuskan untuk memberikan jawaban pada
permasalahan yang bersifat hubungan.Sedangkan menurut sifat hubungannya
hipotesis penelitian atau alternatif ada tiga jenis yaitu:
1) Hipotesis hubungan simentris ialah
hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel
atau lebih,tetapi tidak menunjukkan sebab akibat.
Contoh: ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.
Contoh: ada hubungan antara berpakaian mahal dengan penampilan.
2) Hipotesis hubungan sebab-akibat
(kausal) ialah hipotesis yang menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara
dua variabel atau lebih.
Contoh: pergaulan bebas berpengaruh
positif terhadap penyakit AIDS.
3) Hipotesis hubungan interatif ialah
hipotesis hubungan antara hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat
saling mempengaruhi.
Contoh: terdapat hubungan yang saling
mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi keluarga.
Referensi :
http://iimmelina.wordpress.com/2010/04/12/hipotesis/
http://ichsanx.blogspot.com/2011/05/pengertian-hipotesis-penelitian-jenis.html
http://iimmelina.wordpress.com/2010/04/12/hipotesis/
http://ichsanx.blogspot.com/2011/05/pengertian-hipotesis-penelitian-jenis.html
Modal Copas
BalasHapus