1. Pengertian Data
2. Bagaimana cara mengumpulkan data
3. Menjelaskan apa itu sample & cara mengumpulkan sample
4. Pengertian variable dan macam - macamnya
2. Bagaimana cara mengumpulkan data
3. Menjelaskan apa itu sample & cara mengumpulkan sample
4. Pengertian variable dan macam - macamnya
1. Data adalah
catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk
jamak dari datum, berasal dari bahasa latin yang berarti "sesuatu yang
diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan
yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau
pengamatan suatu variabel yang bentuknya
dapat berupa angka, kata-kata, atau citra. Dalam keilmuan (ilmiah), fakta
dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan
secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak
langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan
persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi. Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan,
data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks.
Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya
itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa
dimanfaatkan atau tidak.
2. Ada beberapa
teknik dalam pengumpulan data yaitu angket, wawancara, observasi, studi
komunikasi, dan teknik lainnya.
2.1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.
2.2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan–pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban – jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.
2.3. Observasi
Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
2.4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini (contoh: biografi).
2.1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh Responden dan responden itu merupakan orang yang memberikan tanggapan atau jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan. Untuk dapat menggunakan teknik ini responden harus mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat membaca dan menuliskan jawabannya.
2.2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan–pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban – jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Teknik wawancara dapat digunakan pada responden yang buta huruf atau tidak terbiasa membaca dan menulis, termasuk anak-anak.
2.3. Observasi
Observasi dalam artian sempit adalah pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
2.4. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti dapat berupa berbagai macam , tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat dibedakan antara 2 yaitu : dokumen primer dan sekunder. Dokumen primer merupakan dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa (contoh: otobiografi). Dan dokumen sekunder merupakan dokumen yang ditulis orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini (contoh: biografi).
3.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai
suatu pendugaan
terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai
perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala
yang diamati. Ukuran dan keragaman
sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara
pengambilan sampel, yaitu secara acak
(random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/ non-probabilita.
Cara mengumpulkan sample dengan tekhnik :
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
Cara mengumpulkan sample dengan tekhnik :
1) Teknik sampling secara probabilitas
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang representatif.
Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Teknik sampling secara rambang sederhana atau random
sampling. Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan
sampel rambang sederhana adalah dengan undian.
b) Teknik sampling secara sistematis (systematic
sampling). Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil
setiap kasus (nomor urut) yang kesekian dari daftar populasi.
c) Teknik sampling secara rambang proporsional (proporsional
random sampling). Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi
maka sample penelitian diambil dari setiap subpopulasi. Adapun cara
peng-ambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.
d) Teknik sampling secara rambang bertingkat. Bila
subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara pengambilan sampel sama
seperti pada teknik sampling secara proportional.
e) Teknik sampling secara kluster (cluster
sampling) Ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik
populasi yang ingin dijadikan subjek penelitian karena populasi tersebar
di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat menentukan sampel
wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik
pengambilan sample semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage
sampling.
2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.
Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik
pengambilan sample yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau
menurut pertimbangan pakar. Beberapa jenis atau cara penarikan sampel secara
nonprobabilitas adalah sebagai berikut.
a) Purposive sampling
atau judgmental sampling
Penarikan sampel secara purposif merupakan cara penarikan
sample yang dilakukan memiih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang
dietapkan peneliti.
b) Snow-ball sampling (penarikan sample
secara bola salju).
Penarikan sample pola ini dilakukan dengan menentukan
sample pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample
pertama, sample ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan
seterusnya sehingga jumlah sample semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola
salju.
c) Quota sampling (penarikan sample
secara jatah).
Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah
atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya yang dijadikan sample penelitian
adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula proses pengumpulan
data.
d) Accidental sampling atau convenience
sampling Dalam penelitian bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak
direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau
subjek tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Proses diperolehnya
sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan.
4. Variabel adalah
suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi peristiwa
atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan mmeperoleh lebih
mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita seolah-olah seudah
mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang menggunakan teknik ini adalah
soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu bilangan. Dalam penelitian
sains, variable adalah bagian penting yang tidak bisa dihilangkan.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi variabel:
# SUTRISNO HADI
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi,
misalnya jenis kelamin karena jenis kelamin mempunyai variasi laki-laki dan
perempuan
# FREDDY RANGKUTI
Variabel adalah konsep yang emmpunyai variasi nilai,
maka nilai variabel dapat dibedakan menjadi empat tingkatan skala, yaitu:
nominal, ordinal, internal, dan rasio
# ANONIM
Variabel adalah pengenal yang digunakan untuk
menyimpan suatu nilia sementara pada memori
# TIA MUTIARA
Variabel adala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus
perhatian, yang memberikan pengaruh dan memiliki nilai sehingga dapat berubah.
Variabel dapat disebut juga peubah. Variabel merupakan objek penelitian yang
dapat menentukan hasil penelitian
# BAGJA WALUYA
Variabel merupakan konsep yang tidak pernah
ketinggalan dalam setiap penelitian. Variabel didefinisikan sebagai gejala yang
bervariasi
# SUGIARTO
Variabel adalah karakter yang akan diobservasi dari
unit amatan yang merupakan suatu atribut dari sekelompok objek dengan ciri
adanya variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tertentu
# ROBBINS PEARSON
Variabel adalah semua karakteristik umum yang dapat
diukur dan dapat berubah dalam keluasan, intensitas, atau keduanya.
# EDDY SOERYANTO SOEGOTO
Variabel merupakan objek penting dalam riset pemasaran
karena tanpa kehadiran variabel maka riset tidak dapat terlaksana.
# ANONIM
Variable merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman
tergadap masalah yang sedang diteliti secara benar. Dengan emnggunakan
variable-variable tertentu, peneliti menguji benar atau tidaknya asumsi dan
rumusan masalah yang sebelumnya sudah dibuat
Macam-macam Variabel
1. Variabel Kuantitatif.
a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu
variabael 2 kutub berlawanan.
Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.
b. Variabel kontinum
1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan.
Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak
pandai.
2) Variabel Interval: variabel jarak.
2) Variabel Interval: variabel jarak.
Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali).
Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan
Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.
3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.
Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian.
Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua.
5. Variabel Moderator.
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai
variabel independen kedua.
Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan
suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami
isteri.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.
6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur.
Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan
(Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
7. Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.
Referensi :
http://contohskripsi-makalah.blogspot.com/2012/09/macam-macam-teknik-pengambilan-sampel.html
http://amaliamel2.blogspot.com/2012/03/cara-pengumpulan-data.html
http://amaliamel2.blogspot.com/2012/03/cara-pengumpulan-data.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar